Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Komedi Dalam Berdialektika

Comedy dalam Berdialektika Comedy sebenarnya dibutuhkan dimanapun dan kapanpun, entah itu untuk bersosialisasi, untuk selingan saat mengajar, bahkan tak jarang juga komedi digunakan sebagai pemecah keheningan. Namun tolak ukur yang bagaimana komedi itu diperbolehkan sehingga lawan bicara tidak merasa tersinggung dan sakit hati saat mendengar celetukan kita, dengan kata lain sampai batas mana kita boleh membawakan sebuah guyonan saat kita sedang berdialektika. Sebelum kita berbicara lebih jauh saya ingin menyamakan persepsi dulu bahwa batas dalam berkomedi itu bias, artinya batas antara satu individu dan individu lainnya bisa mengalami perbedaan yang signifikan. Individu A misalnya, mungkin ia merasa santai saja ketika bercanda seputar agama dengan temannya. Berbeda dg individu B yang merasa “Hei... it’s my religion, jangan dibecandain”. Sah-sah saja menurut hemat saya membuat pengkotak-kotakan dalam menentukan “oo... ini yang boleh dibecandain, oo... ini tidak boleh dan haram unt

Postingan Terbaru